Posted by : Unknown
10/07/13
Sebelumnya : Naruto Chapter 637
Orang-orang masih bertanya-tanya,"Apa yang terjadi?? Juubi...
menghilang??" mereka benar-benartak paham dengan apa yang
sebenarnya terjadi. "Apa yangterjadi? Apa mereka sudah berhasil
membunuhnya??"
"Tidak.." ucap salah seorang dari klan Hyuuga yang bisa mengamati apayang terjadi di sana dengan byakugannya. Sakura penasaran dan kemudian bertanya pada Hinata,
"Hinata, kau bisa melihatnya juga,kan?? Apa kau bisa menjelaskan apa yang terjadi!??"
"Y-ya!!" sahut Hinata. Tubuh Juubi terhisap ke dalam tubuh Obito.
Tubuh Obitopun mengalami perubahan. Muncul semacam sisik dan sepuluh tanduk atau ekor kecil di punggungnya. Dan di punggung Obito juga, sudah terlihat suatu lambang segel.
"Juubi... telah dihisap sepenuhnya oleh orang itu.. aku sudah
mengkonfirmasi chakranya." ucap Hinata. "Jadi ini artinya..."
"Jinchuriki??"
Naruto Chapter 638 - Obito, Jinchuriki
Juubi...!!!!
"A-apa ini??" hokage kedua kaget. "Ini buruk... seorang jinchuriki.."
pikir hokage pertama.
"Ini bahkan lebih menyeramkan.." ucap Minato. "Obito.."
"Naruto, bagaimana kau bisa tahu??" tanya Sasuke.
"Aku sudah menjadi teman bijuu!! waktu itu aku menerima chakra dari mereka, karena itulah aku tahu. Aku merasakan chakra para bijuu masuk ke dalam Obito. Juga, aku sudah pernah melihat jutsu pembangkit milik Rikudo sebelumnya. Segel tangannya berbeda!!"
Segel tangan yang waktu itu Nagato gunakan untuk menggunakan Rinne Tensei memang berbeda dengan yang Obito bentuk. "Jadi, sejak awal dia memang melakukan jutsu untuk menjadi jinchuriki!!"
"Begitu ya.." ucap Sasuke.
"Hatssan, apa itu bentuk finalnya??" tanya Killer Bee.
"Tidak.." jawab Hachibi yang ada dalam dirinya. "Kelihatannya seperti digunakan oleh Jinchuriki sebelum ia mencapai bentuk finalnya.."
Batssss!!!!!! segel berbentuk gerbang Hashirama cepat dan langsung menghantam tubuh Obito. "Mungkin kau telah menjadi jinchuriki, tapi Myoujinmonnya masih bekerja!!" ucap Hashirama dalam hati.
Segel yang menyegel Obito semakin ditambah hingga bertumpuk-tumpuk. "Luar biasa!!" ucap Naruto. Namun kemudian, orang-orang semakin dibuat kaget. Segel-segel itu mampu dengan mudah dihancurkan oleh Obito.
"Segel senpou yang berhasil memblok Juubi..."
"Apa dia sekuat ini!??"
Obito masih terduduk di tempatnya. Hingga kemudian, tangan-tangan raksasa muncul dari punggunya, mencengkram segel kotak yang mengelilingi mereka, dan merobeknya seperti merobek kertas.
Para hokage semakin dibuat kaget, dan kemudian mereka berempat kaget. Bunshin-bunshin yang ada di depan Madara juga tampak sudah menghilang. "Mustahil!! Dia menghancurkan Shisekiyoujin!??" ucap kaget guru Gay.
"Apa cuma perasaanku, atau dia ini memang lebih kuat dari ketika ukurannya besar??" Killer Bee benar-benar tak mengerti. Padahal
biasanya, Jinchuriki semakin kuat saat berubah.
"Sebelumnya ia mengeluarkan kekuatan secara membabi buta, namun kini semua itu telah difokuskan.." jelas Hachibi.
"Semuanya, hati-hati!!" teriak hokage pertama. "Sekarang kita tak tahu apa yang harus dilakukan, dia telah berhasil mendapat kekuatan Juubi, dan dia telah menghancurkan prisai segelnya!!"
Tap.. Obito kemudian melompat ke atas, ke hadapan Naruto dan yang lainnya. "Hentikan, Obito!! Sudah cukup!!" teriak Minato.
"O...bi...to??" Obito seperti orang yang kebingungan. "Eh!??" Naruto
dan yang lainnya kaget. Tap tap tap!! Hokage pertama, kedua, dan ketiga kemudian muncul di hadapan Naruto dkk.
"Boleh dikatakan... orang ini lebih kuat dariku." ucap hokage pertama. "Mungkin ini kurang sopan, tapi apa yang dikatakannya itu benar." ucap hokage ketiga. "Meskipun kami membatalkan semua bunshin yang telah kami buat, tetap saja kami tak akan bisa melakukannya." ucap hokage kedua.
"Melihat hokage disudutkan seperti ini, aku tak bisa menunggu lagi.." ucap Madara. dalam hati, "Obito menjadi seperti Rikudou Sennin... dia mungkin akan bisa mengantisipasinya sebelum aku bisa menggunakan senjata rahasiaku.."
"Eh!??" Naruto kaget. Batssss!!!!!!! Tiba-tiba saja Obito bergerak dengan begitu cepat, menebas, dan menghancurkan hokage pertama serta hokage kedua.